Pages

Selasa, 29 Juni 2010

180 DERAJAT

Beberapa bulan yang lalu saya bertemu dengan teman baru. Pertama kali mengenal tidak ada yang tampak istimewa dari dirinya. Layaknya manusia biasa yang hidup untuk saling tolong-menolong. Walaupun kejamnya dunia mengalihkan fitrah manusia dari status manusia sosial.
Setelah beberapa hari mengenalnya dan selalu ada cerita yang dipertukarkan di antara kita berdua, akhirnya saya menemukan sesuatu yang luar biasanya dari dirinya. Dia berencana melakukan suatu perubahan yang saya anggap itu sangat besar dan mendasar, dan beberapa hari kemudian dia berhasil melakukan perubahan besar tersebut. Saya tidak menyoroti atau menitik-beratkan pada sosok individu tersebut, namun saya lebih menyoroti pada perubahan besar yang berhasil ia lakukan.
Sepintas saya terbesit untuk bisa melakukan perubahan itu. Jika orang lain bisa, mengapa saya tidak. Saya banyak bertanya kepada teman saya itu bagaimana bisa melakukan perubahan yang sangat signifikan dan nyata. Dia hanya mengatakan : NIAT. Jika hanya niat, saya pun sudah memiliki modal tersebut, tapi pasti ada "faktor lain" yang mendasari perubahan tersebut.

Ingin rasanya berubah 180 derajat dari diri saya sekarang. Saya menyadari bahwa sudah waktunya untuk menjadi sosok seorang yang memikirkan masa depan dengan lebih matang. Sudah saatnya membuat keluarga dapat hidup lebih layak. Sudah saatnya membuat orangtua duduk nyaman menikmati masa tuanya. Tapi, semua itu rasanya sulit, lebih sulit dibanding mengerjakan soal kalkulus atau menjaga Vennard Hutabarat di lapangan futsal. Dunia yang saya geluti sekarang terlalu indah, terlalu sulit untuk dilupakan. Namun, di usia saya sekarang yang beranjak memasuki nominal puluhan, dunia itu (rasanya) tidak cocok lagi bagi saya.
Sampai sekarang, saya masih mencari "faktor lain" yang didapat oleh teman saya dan belum saya miliki hingga saat ini. Semuanya butuh proses dan saya harap proses itu tidak berlarut-larut.

Sabtu, 26 Juni 2010

Haru Biru Mengiringi Kepergianmu Hei Teman Terbaikku

Masa-masa TPB yang penuh dengan perjuangan telah berakhir. Ditandai dengan keluarnya mahasiswa dari asrama masing-masing. Sungguh, satu tahun tercepat yang pernah saya alami salama hidup saya. Tapi, bukan berarti tidak ada kenangan apa-apa di balik itu semua. Justru sejuta cerita tersimpan untuk dikenang di masa depan kelak.
Langkah awal menjadi mahasiswa dimulai dengan melangkahkan kaki ke gedung asrama. Membuka pintu kamar yang selanjutnya akan menjadi tempat seluruh aktivitas sehari-hari.

Asrama menyimpan memori yang sulit dan sayang untuk dilupakan. Seluruh sendi-sendi kehidupan terjadi di asrama. Multibudaya menjadi tulang punggung asrama TPB IPB. Berbagai macam kultur, budaya, bahasa, ragam pakaian, agama, tingkah laku, bercampur berbaur dalam satu wadah dan ruang yang sama. Semuanya terstruktur, terprogram dengan baik. Namun, unsur fleksibilitas tidak dilupakan, tetap ada dengan batasan yang cukup.

Moment yang sangat berkesan adalah ketika masa-msa terakhir di asrama. Menyambut suatu kata yang sepertinya tidak disukai oleh semua orang : BERPISAH.
Ya, kita semua akan berpisah dari lingkup asrama, menuju tempat barunya masing-masing.
Hari-hari terakhir di asrama begitu berarti, setiap detiknya meninggalkan kesan yang dalam. Teringat satu tahun yang lalu ketika pertama kali menginjakan kaki di muka pintu kamar masing-masing. Membuat hati ini berat untuk keluar dari asrama. Komunikasi dengan teman-teman semakin intens. Canda, tawa, cerita tentang masa lalu menjadi menu utama setiap harinya. Sulit rasanya berpisah dengan orang-orang yang mempunyai ragam budaya. Sulit rasanya menemukan kembali suatu komunitas yang mempunyai tingkat diferensiasi tinggi.
Sampai akhirnya hari perpisahan pun tiba. Semua harus keluar dari asrama. Suatu keharusan yang sangat berat untuk ditaati. Namun, jiwa yang lapang mencoba melawan perasaan itu. Jabatan tangan, pelukan, kata-kata kenangan, menjadi kado penutup bagi teman-teman semua.
Selamat tinggal kawan-kawan terbaikku. Kita menuju dunia masing-masing yang lebih luas. Tetap rendah hati di kala kesuksesan menghampiri kita.
Nice !