Pages

Minggu, 30 Januari 2011

Di Persimpangan

Ada apa dengan diri saya?
Apa sebenarnya yang sedang terjadi?
Apa yang harus saya lakukan?
Mengapa hal ini terjadi?
Apakah saya salah?
Mengapa saya salah?
Keputusan apa yang harus saya ambil?
Mengapa selalu ada pilihan?
Pilihan mana yang paling terbaik dan solutif?
Mengapa hati saya bergemuruh?
Apakah saya terlalu jauh dari kata konsisten?
Apakah makna dari konsisten?

Take me to the magic of the moment
On a glory night
Where the children of tomorrow dream away
In the wind of change

Minggu, 23 Januari 2011

Antara Tahun Baru dan UAS

Jadwal akademik IPB mengumumkan bahwa terdapat libur yang cukup panjang menjelang UAS, yaitu libur natal dan tahun baru yang digabung menjadi satu. Bagi sebagian orang menjadi berkah karena dapat pulang ke kampung halamannya masing-masing untuk merayakan natal dan tahun baru 2011. Namun, hal ini sedikit berbeda bagi saya dan saya menyebutnya dengan liburan semu.

Mengapa saya menyebutnya demikian? Saya tidak sampai hati untuk menggunakan waktu liburan ini dengan bermain atau mengunjungi tempat-tempat wisata seperti teman-teman yang lain pada umumnya. Setelah liburan berkahir kita langsung dihadapkan dengan jadwal Ujian AKhir Semester (UAS) selama dua minggu full. Saya merasa persiapan untuk menghadapai UAS ini sangat minim ditambah keharusan untuk mencapai IP 3.25 agar beasiswa yang saya dapatkan tetap terjaga dengan baik. Akhirnya saya memilih PERPUSTAKAAN sebagai tempat saya menghabiska waktu liburan semu ini.

Hampir setiap hari saya mengunjungi perpustakaan untuk mempelajari bahan UAS. Suasana di sana cukup mendukung untuk berkonsentrasi dibanding saya belajar di kamar yang banyak godaan.

Malam tahun baru pun saya lewati dengan belajar di perpustakaan. Ada hal menarik yang terjadi pada malam pergantian tahun kali ini.
Saya memutuskan untuk makan malam dengan my girlfriend di Bogor kota. Selesai makan kita memutuskan untuk pulang. Saya tiba di rumah pukul 23.00 itu artinya satu jam lagi pesta pergantian tahun akan tiba. Namun, apa yang terjadi? ternyata saya tertidur sangat pulas sebelum pukul 00.00 dan tidak merasakan gemuruhnya pesta kembang api yang ada. Oh no man!

UAS selama dua minggu full pun telah terlewati. Konsentrasi penuh selama UAS berlangsung dan pengorbanan melewatkan malam pergantian tahun semoga terbalaskan dengan hasil yang diinginkan. Sekarang saatnya merasakan the real holiday. Cheers up !

Serba-Serbi AFF Suzuki Cup 2010

Desember menjadi bulan yang istimewa bagi para penggemar sepak bola di Indonesia. Di bulan ini berlangsung turnamen 2 tahunan antar-negara di Asia Tenggara, yaitu AFF Suzuki Cup 2010. Banyak kenangan dari turnamen yang berlangsung selama satu bulan penuh ini. Banyak warna baru dari penampilan Garuda yang membuat seluruh rakyat Indonesia jatuh hati dan rela mendukung jiwa raga demi Merap Putih berkibar lebih tinggi.

Timnas Indonesia di AFF kali ini dihiasi dengan dua orang pemain naturalisasi, yaitu Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim. Sebelumnya tidak banyak harapan dari proses naturalisasi dua orang ini, tetapi mereka membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa mereka memang sungguh-sungguh dalam membela Timnas.

Saya tiga kali menyaksikan langsung pertandingan Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno, Senayan, yaitu melawan Thailand, Filipina, dan Malaysia pada partai final. Sudah menjadi rutinitas apabila ada event besar yang melibatkan Timnas Indonesia bermain, saya akan menyaksikan langsung di stadion. Euforia rakyat Indonesia diluar dugaan sangat tinggi menyusul kemenangan besar berturut-turut atas Malalysia dan Laos. Ditambah dengan aksi dua pemain naturalisasi yang sangat memikat hati para penonton. Cristian Gonzales dengan naluri golnya sementara Irfan Bachdim dengan pesona rupawan yang membuat penonton di stadion lebih majemuk karena dihiasi dengan kaum hawa.

Banyak hal "pertama" bagi saya dalam piala AFF kali ini. Untuk pertama kalinya saya pergi ke Senayan dengan menggunakan motor. Untuk pertama kalinya saya menyaksikan langsung dari bangku VIP. Dan untuk pertama kalinya juga menginjakkan kaki secara langsung di rumput stadion kebanggaan Indonesia ini. Unbelieveble !

Walaupun pada akhirnya piala yang belum pernah singgah di Indonesia itu kembali enggan untuk dimiliki oleh rakyat Indonesia. Mungkin masih banyak tugas yang harus dilakukan oleh Timnas beserta seluruh pengurus PSSI agar piala itu mau menetap di tanah air ini. Namun, dibalik kegagalan itu banyak cerita yang ditinggalkan timnas. Timnas berhasil menumbuhkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia. Timnas dapat membuat seluruh lapisan rakyat Indonesia mau mendukung Indonesia. Timnas dapat membuat acara gosip selebriti untuk menayangkan berita mereka. Itu artinya, Timnas berhasil merubah paradigma rakyat Indonesia yang selalu pesimis akan prestasinya.
Rakyat dibuat terhibur oleh permainan dan gol-gol yang tercipta. Mereka membayar rasa lelah para pendukung yang harus rela mengantri tiket karena sistem ticketing yang masih amatir.



Momentum seperti ini yang perlu kita jaga. Jangan sampai pencapaian Timnas saat ini sudah dianggap klimaks karena dari segi teknis prestasi, pencapaian Timnas saat ini masih sama dengan pencapaian Timnas sebelumnya.

Saya sebagai pecinta sepak bola sangat berharap secepatnya Timnas dapat berprestasi dan membuat nama Indonesia harum di mata dunia internasional. You better believe !

Bye teen !

Tahun 2010 adalah tahun terakhir dengan angka 1 di depan umur gw. Yap, sekarang umur gw udah memasuki kepala 2, tepatnya 20 tahun. Pertama yang terlintas adalah rasa senang karena diberi nikmat oleh Allah untuk bisa merasakan umur 20 tahun, tapi selanjutnya yang terpikirkan adalah bahwa gw udah mulai memasuki dunia baru, dunia yang tentunya lebih banyak tantangan di dalamnya dan gw dituntut untuk bisa mengatasi tantangan yang ada demi sebuah kesuksesan.

Lepasnya predikat "belasan" di umur gw terbilang cukup spesial dimana terdapat banyak kejutan di dalamnya.
Rabu, 15 Desember 2010, gw melaksanakan rutinitas seperti biasanya, yaitu kuliah. Rabu adalah hari yang cukup melelahkan karena jadwal perkuliahan dimulai pagi hingga sore hari, tentunya banyak menguras energi. Di sela jadwal kosong kuliah, yaitu pukul 12-14 gw beserta teman yang lain mengisinya dengan bermain badminton di GOR IPB. Cukup menyenangkan dan menghabiskan banyak energi. Selesai bermain badminton, gw beserta yang lainnya mengisi perut untuk bekal kuliah terakhir. Tanpa disangka, teman gw, Yunita Herdiana, memberi gw hadiah ulang tahun. Woow, cukup suprise karena diberikan waktu gw lagi makan. Apalagi ketika gw buka isi kadonya, nggak ada sepatah kata pun yang keluar karena gw sangat kagum sama kadonya. Dia memberikan gw beberapa barang dan yang paling membuat gw terkesan adalah baju yang bertuliskan ucapan dari seluruh anak-anak Manajemen 46. Gw tahu, Yunita selalu punya banyak ide dalam memberikan hadiah untuk orang. Tipe orang yang cerdas dan kreatif.

Selesai makan, kita langsung menuju kelas untuk kuliah Metode Statistika. Niat awal makan adalah untuk bekal energi ketika kuliah nanti, tapi yang terjadi adalah gw malah mengantuk ketika kuliah. Oh no, dan gw memilih untuk tidur di kelas dari pada memerhatikan pelajaran.
Selesai kuliah, gw tidak merasakan firasat apa pun yang akan menimpa gw. Dengan santainya gw menuju parkiran motor, tetapi sebelum ke parkiran, hasrat untuk buang air kecil muncul, gw membelokkan arah kaki ke WC terdekat. Bergegas keluar dari WC menuju parkiran. Dan apa yang terjadi? Damn ! Salah satu temen gw yang badannya lebih besar menangkap gw dari belakang. Oh no ! gw mau diikat di tiang dan selanjutnya mereka akan memperlakukan gw dengan sesuka hati. Tentunya gw berontak, bukan karena takut dengan barang-barang yang akan melumuri gw (kecap, minyak, tepung, telur, dll) tapi karena gw ada acara setelah itu. Bisa dibayangkan kalo badan gw babak belur dengan bahan-bahan yang lebih cocok untuk bahan makanan dari pada dilumuri di badan gw. Gw ga bawa baju ganti dan gw ga ada kostan untuk membersihkan badan gw. Tapi apa mau dikata, jumlah mereka lebih banyak dan akhirya satu butir telur melayang ke kepala gw mangawali penyiksaan mereka terhadap gw. Pasrah menjadi pilihan gw selanjutnya.
Penyiksaan mereka diakhiri dengan datangnya kue ulang tahun beserta lilin di atasnya untuk gw tiup. Selesai itu, dengan rasa tidak bersalah mereka meninggalkan gw sendirian.
Yang langsung terpikirkan adalah bagaimana nasib acara gw abis ini?
Gw mencoba realistis untuk membatalkan acaranya. Oh tidak, ternyata masih ada tersisa teman gw yang sangat baik hati, Kukuh Iman Nursetiawan. Setelah berbagai bujukan, akhirnya gw bisa membersihkan seluruh badan gw di kostannya.

Selesai magrib, gw diajak makan oleh seorang wanita yang cukup dekat dengan gw beberapa waktu ini. Dengan penampilan seadanya (celana kotor dan baju pinjaman) gw berusaha percaya diri untuk menjemputnya. Kita makan seperti biasa, sebelum makanan datang obrolan ringan mengawali pertemuan kita dan membahas suatu permasalahan yang sangat genting dan darurat dimana gw telah menunggunya selama 5 hari ini, hahaha. Singkat cerita (biar gw dan dia aja yang tahu lebih dalam), momeny spesial itu pun datang.
Oh God ! Penutupan yang indah untuk awal 20 tahun gw.
Gw melenggang pulang ke rumah dengan perasaan yang sangat gembira.

Hadiah baju dan lampu dari my best gw.
Kue ulang tahun dan bahan mentahnya dari teman-teman Manajemen 46.
Jawaban dan keceriaan dari ...
Lengkap sudah akhir "belasan" gw.

Makasih ya Allah atas segala karunia-Mu yang telah diberikan

Matisuri

Yeaaaahh, akhirnya setelah sekian lama gw bisa muncul lagi di "my blog" kesayangan gw. Banyak hal yang terlewatkan untuk di tulis di blog ini, secara bulan lalu itu bulan Desember, bulan terkahir di setiap tahun, bulan yang spesial karena gw lahir di bulan itu, bulan titik klimaks gw, bulannya euforia sepak bola Indonesia. Sayang banget klo kejadian di bulan desember ngga gw abadikan di dalam blog ini.

Oke. Hari ini gw berniat untuk menceritakan kejadian yang gw alami di bulan Desember. Ceritanya bakal terbagi dalam beberapa judul. Ok lets go !