Pages

Minggu, 23 Januari 2011

Serba-Serbi AFF Suzuki Cup 2010

Desember menjadi bulan yang istimewa bagi para penggemar sepak bola di Indonesia. Di bulan ini berlangsung turnamen 2 tahunan antar-negara di Asia Tenggara, yaitu AFF Suzuki Cup 2010. Banyak kenangan dari turnamen yang berlangsung selama satu bulan penuh ini. Banyak warna baru dari penampilan Garuda yang membuat seluruh rakyat Indonesia jatuh hati dan rela mendukung jiwa raga demi Merap Putih berkibar lebih tinggi.

Timnas Indonesia di AFF kali ini dihiasi dengan dua orang pemain naturalisasi, yaitu Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim. Sebelumnya tidak banyak harapan dari proses naturalisasi dua orang ini, tetapi mereka membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa mereka memang sungguh-sungguh dalam membela Timnas.

Saya tiga kali menyaksikan langsung pertandingan Timnas Indonesia di Gelora Bung Karno, Senayan, yaitu melawan Thailand, Filipina, dan Malaysia pada partai final. Sudah menjadi rutinitas apabila ada event besar yang melibatkan Timnas Indonesia bermain, saya akan menyaksikan langsung di stadion. Euforia rakyat Indonesia diluar dugaan sangat tinggi menyusul kemenangan besar berturut-turut atas Malalysia dan Laos. Ditambah dengan aksi dua pemain naturalisasi yang sangat memikat hati para penonton. Cristian Gonzales dengan naluri golnya sementara Irfan Bachdim dengan pesona rupawan yang membuat penonton di stadion lebih majemuk karena dihiasi dengan kaum hawa.

Banyak hal "pertama" bagi saya dalam piala AFF kali ini. Untuk pertama kalinya saya pergi ke Senayan dengan menggunakan motor. Untuk pertama kalinya saya menyaksikan langsung dari bangku VIP. Dan untuk pertama kalinya juga menginjakkan kaki secara langsung di rumput stadion kebanggaan Indonesia ini. Unbelieveble !

Walaupun pada akhirnya piala yang belum pernah singgah di Indonesia itu kembali enggan untuk dimiliki oleh rakyat Indonesia. Mungkin masih banyak tugas yang harus dilakukan oleh Timnas beserta seluruh pengurus PSSI agar piala itu mau menetap di tanah air ini. Namun, dibalik kegagalan itu banyak cerita yang ditinggalkan timnas. Timnas berhasil menumbuhkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia. Timnas dapat membuat seluruh lapisan rakyat Indonesia mau mendukung Indonesia. Timnas dapat membuat acara gosip selebriti untuk menayangkan berita mereka. Itu artinya, Timnas berhasil merubah paradigma rakyat Indonesia yang selalu pesimis akan prestasinya.
Rakyat dibuat terhibur oleh permainan dan gol-gol yang tercipta. Mereka membayar rasa lelah para pendukung yang harus rela mengantri tiket karena sistem ticketing yang masih amatir.



Momentum seperti ini yang perlu kita jaga. Jangan sampai pencapaian Timnas saat ini sudah dianggap klimaks karena dari segi teknis prestasi, pencapaian Timnas saat ini masih sama dengan pencapaian Timnas sebelumnya.

Saya sebagai pecinta sepak bola sangat berharap secepatnya Timnas dapat berprestasi dan membuat nama Indonesia harum di mata dunia internasional. You better believe !

0 komentar:

Posting Komentar