Selalu ada hambatan ketika saya ingin mengejar impian. Saya tahu pasti disetiap perjuangan ada hambatan dan rintangan yang mengganjal. Tetapi, kenapa harus datang di saat yang tidak diinginkan? Membuat rasa putus asa selalu keluar.
Dulu ketika SMA, perjalanan futsal saya terganggu dengan kondisi mata saya yang mengalami rabuh jauh (miopi). Ditambah cedera angkle yang sering kambuh. Membuat saya selalu tidak total dalam menjalankan pertandingan. Jika boleh berbesar kepala, mungkin hasilnya akan lebih baik jika kondisi mata saya sama dengan yang normal lainnya. Atau kekuatan tendangan saya bisa lebih keras jika angkle saya normal.
Dengan berjalannya waktu, kedua masalah tersebut sudah dapat teratasi. Mata saya sudah dapat melihat dengan baik dengan bantuan alat yang canggih. Angkle saya sudah jarang kambuh dengan rehabilitasi yang rutin. Memasuki dunia perkuliahan, saya berharap karir futsal saya dapat berjalan lebih cemerlang lagi seiring dengan hilangnya dua hambatan tersebut.
Ya tapi kehendak Tuhan berkata lain, di saat sedang giatnya berlatih demi masuk tim utama, MASALAH kembali datang. Masalah baru tepatnya.
Lutut saya sakit. Entah apa penyebabnya. Tapi sakitnya begitu terasa. Bahkan untuk melaksanakan rutinitas sehari-hari pun terasa mengganggu. Seperti sholat, buang air, meloncat, dan lain-ain.
Banyak yang menyarankan untuk menjalankan pengobatan tradisional (pijat), tapi tidak sedikit pula yang mengatakan lutut tidak boleh dipijat. Akhirnya saya memilih untuk membiarkan lutut saya apa adanya. Terkadang rasa sakitnya hilang, yang membuat saya kembali merasa semangat untuk berlatih guna masuk tim utama. Tapi rasa semangat itu hilang seketika ketika rasa sakit ini muncul kembali dengan cepatnya.
Sering muncul pikiran, apakah sudah waktunya bagi saya untuk meninggalkan dunia yang begitu saya cintai ini?
Dan selanjutnya akan ada tulisan di blog ini dengan judul : Deno retire from futsal at his top performance. (perhaps)
Kabar Baik Hari Ini
4 tahun yang lalu