Pages

Sabtu, 16 Oktober 2010

Biarkan Saya Menghela Nafas

Banyak tanggung jawab yang harus diemban. Banyak tugas yang harus dikerjakan. Banyak amanah yang harus disampaikan. Banyak target yang harus dicapai. Banyak ide yang harus dikeluarkan. Banyak harapan yang disandarkan. Banyak, banyak, dan banyak.
Saya mengeluh? iya.
Saya lelah? iya.
Saya jenuh? iya.
Saya menyerah? tidak.
Saya putus asa? TIDAK sama sekali.

Ternyata perkiraan di awal sedikit meleset. Sistem yang tercipta tidak sesuai dengan rencana. Banyak acara yang saling berbenturan. Semuanya hampir harus dikerjakan secara bersamaan. Belum lagi UTS menjelang dimana harapan orang tua sangat besar pada sektor ini. Seperti yang telah disinggung, saya tidak menyerah pada keadaan ini. Hanya saja saya butuh helaan nafas sedikit untuk siap memulai (kembali) semua aktivitas yang ada. Karena tidak selamanya kita harus berlari, terkadang harus mengatur tempo agar tetap konstan layaknya bermain sepak bola, ada cepat dan lambat. Teringat sepotong lirik dari band Padi, " Bukankan hidup ada perhentian, tak harus kencang terus berlari, ku hela nafas panjang tuk siap berlari kembali".
Jelas saya hanya butuh sedikit suasana tenang, merefresh semua pikiran. Mengatur kondisi tubuh agar tetap fit. Saya tidak ingin lari dari kenyataan dan masalah. Karena orang besar lahir dari masalah yang besar (Fadli, 2010).

Good nite kiss, mawar !

2 komentar:

  1. semangaaaaaaaaaaat denoooooo !!! :D
    gw tau banget rasanya :'( lo pasti bisa! semangat! :D

    BalasHapus
  2. oke..
    thanks chi.
    semangat UTS,,hahaha

    BalasHapus