IPB memang berbeda.. yang penting, aku tetap cinta!
by Harumi Aini on Monday, August 24, 2009 at 4:26pm
Sms dari salah satu sahabat, pasca MPKMB..
“Asslm..tmen2..Hmm mgkn MPKMBx cmen, g kya MOS.. tp entah knp, b’makna bgt bwt gw.hhe..
Skrg gw bnr2 ykin IPB plhn tpat bwt gw.. Skses smw..”
Yaah dan itu membuatku berpikir..
IPB mungkin memang tak semegah Ganesha
Jaket almamaternya memang mungkin tak sekemilau jaket kuning
IPB mungkin tak dikejar seperti halnya Gajah Mada..
Tapi IPB berbeda, dan membuatku bangga..
IPB merupakan kumpulan cita-cita anak bangsa, anak perantauan dari Sabang sampai Merauke. Bahkan dari negeri seberangpun ada, yang terkumpul menjadi satu di asrama.
Semua sama... anak petani, anak PNS, anak pengusaha.. bersatu di asrama menciptakan suatu warna yang berbeda. Ya, kami senang di asrama. Asrama mengajarkan tentang menghargai perbedaan, tenggang rasa, kekeluargaan, adaptif, menghilangkan keegoisan, Dan kebersamaan yang menghasilkan suatu kemampuan yang luar biasa.. together to be better!
Dan asrama TPB IPBpun menjadi percontohan se Indonesia.
Mungkin bagimu, IPB tempat buangan; setelah gagal Simak, USM,SMUP,UMB,UTUL,SNMPTN..
Tapi tidak bagi mereka yang berjuang menjadi utusan daerah masing-masing untuk bisa kuliah di sini..
Mungkin bagimu, masuk IPB itu tidak bergengsi
Tapi tidak bagi anak perantauan, yang hanya dia satu-satunya anak di daerahnya yang dapat mengenyam bangku kuliah..
Mungkin bagimu, IPB sekedar cadangan
Tak sadarkah kau, bangkumu diperebutkan oleh sekian banyak anak bangsa?
Ya, IPB memang berbeda..
IPB mengajarkan prihatin, merakyat dan bersahaja
IPB mengajarkan peduli dengan rakyat, peduli dengan nasib bangsa. IPB mengajarkan aksi nyata dan penerapan ilmu yang dimiliki. Tak perlu segala banyak ilmu di kepala itu. Jika hanya dipakai untuk mencari kerja, mendapat nafkah dan berkeluarga.
Sebaik-baiknya ilmu itu adalah ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang diamalkan untuk kepentingan ummat.
Indonesia adalah negara agraris, tapi petaninya masih hidup di bawah garis kemiskinan. Kita masih saja mengimpor bahan pangan. Lahan sawah semakin berkurang diganti gedung tinggi menawan. Kalau bukan mahasiswa IPB yang peduli pertanian, siapa lagi?
Kami ingin membuktikan, IPB bukanlah institut perbankan, yang katanya lulusannya bisanya cuma kerja di bank dan tidak mau turun ke sawah, yang almamaternya tidak mengerti tentang pertanian..siapa bilang?
IPB dipercaya menjadi ketua BEM seluruh Indonesia, Menteri pertanian dari IPB, bahkan Presiden kitapun lulusan IPB.
Kita harus buktikan, generasi baru IPB tak kalah gemilang!
Kutulis ini untukmu teman, yang telah hampir menjadi bagian dari kita, tetapi Allah belum menghendaki kita untuk bersama..
Kutulis ini untukmu teman, yang hatinya masih tertinggal separuh, saat keberadaanmu belum sepenuhnya terpaut di tempat ini..
Kutulis ini untukmu teman, yang pada awalnya berat hati memasuki gerbang ini, tetapi kini dapat melangkah dengan pasti, “ Ya kini aku yakin inilah tempat terbaik bagiku! Aku bangga menjadi bagian IPB! Aku akan memaksimalkan potensiku, aku akan menuntut ilmu, aku akan bangun dan jayakan negeriku!”, dengan janji yang diucap sepenuh hati:
Janji Mahasiswa IPB
Satu Kami putra putri terbaik negeri berjanji
Akan menjalankan amanah sebagai mahasiswa IPB
Dengan penuh tanggung jawab dan bermoral
Sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi
Dua Kami putra putri terbaik negeri berjanji
Akan menggunakan segenap potensi kami
Untuk membangun pertanian demi kejayaan negeri
Tiga Kami putra putri terbaik negeri berjanji
Akan menjaga nama baik almamater kami, IPB
Dan Indonesia tanah air kami
Demikian janji kami
Sebagai bukti cinta kami kepada negeri ini
Bogor, 18 Agustus 2009
Hidup mahasiswa! Hidup pertanian Indonesia!
IPB mungkin memang tak semegah Ganesha
Jaket almamaternya memang mungkin tak sekemilau jaket kuning
IPB mungkin tak dikejar seperti halnya Gajah Mada..
Tak mengapa, yang penting aku cinta.. :)